PKDI Gresik Kecam DPRD atas Pemanggilan Kepala Desa: Dinilai Langgar Etika dan UU

- Jurnalis

Sabtu, 10 Mei 2025 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PKDI Gresik Kritik Keras DPRD Soal Pemanggilan Kades

Persatuan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Gresik melontarkan protes keras terhadap langkah DPRD Gresik yang memanggil sejumlah kepala desa untuk menghadiri hearing.

Ketua PKDI Gresik, Nurul Yatim, menyebut tindakan tersebut melanggar asas legalitas dan etika pemerintahan. Ia mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terutama Pasal 26 ayat (4), yang menjelaskan bahwa kepala desa bertanggung jawab kepada masyarakat dan melapor kepada bupati atau wali kota.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

DPRD Bukan Lembaga Pemeriksa Kepala Desa”

Yatim mempertanyakan dasar hukum pemanggilan tersebut. Menurutnya, DPRD adalah lembaga legislatif, bukan lembaga pemeriksa administrasi pemerintahan desa.

Dengan dasar apa DPRD memanggil dan menginterogasi kepala desa seolah dalam proses pemeriksaan hukum?” ujar Yatim dengan nada tegas, Sabtu (10/5/2025).

Ia menilai forum terbuka seperti hearing yang digelar DPRD berpotensi mencederai martabat kepala desa yang telah dipilih langsung oleh rakyat.

Etika Pemerintahan dan Otonomi Desa Terancam

Yatim menambahkan, pemanggilan tersebut bukan hanya persoalan etika kelembagaan, tapi juga menyangkut asas pemerintahan yang baik. Ia menekankan pentingnya menjaga marwah jabatan kepala desa.

Ini bukan solusi, justru menambah masalah,” tegas Kepala Desa Baron, Kecamatan Dukun ini.

Menurutnya, apabila ada laporan dari masyarakat, DPRD seharusnya menyalurkannya melalui bupati atau Dinas PMD Gresik, bukan langsung memanggil kepala desa.

DPRD Jangan Jadi Alat Tekanan Politik”

Yatim memperingatkan bahwa pola ini bisa menjadi preseden buruk. Bila dibiarkan, dikhawatirkan DPRD akan berubah menjadi alat tekanan politik terhadap desa.

Ini berpotensi merusak tatanan otonomi desa yang dijamin undang-undang. Saya berharap tidak terulang lagi,” ujarnya.

Ia mengutip UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pada Pasal 27 ayat (3), disebutkan bahwa DPRD hanya memiliki tiga fungsi: legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Pengawasan Desa Bukan Kewenangan DPRD

Yatim merujuk Permendagri Nomor 73 Tahun 2020 tentang Pengawasan Keuangan Desa. Dalam aturan itu, pengawasan dilakukan oleh inspektorat daerah dan kepala daerah, bukan oleh DPRD.

Selain itu, Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menegaskan bahwa BPD adalah lembaga pengawasan internal di tingkat desa.

DPRD tidak punya kewenangan administratif terhadap desa. Pengawasan mereka sebatas pada pelaksanaan Perda dan APBD,” tegasnya.

Ketua DPRD Gresik: Kami Hanya Menindaklanjuti Aduan

Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir, membenarkan pemanggilan tersebut. Ia menyebut DPRD hanya menindaklanjuti surat aduan dari masyarakat.

Kami panggil karena ada surat masuk. Kami hanya mediasi,” katanya saat dihubungi pada hari yang sama.

Syahrul menegaskan bahwa DPRD tidak bermaksud menghakimi kepala desa. “Kalau ada unsur pidana atau perdata, itu ranah pengadilan,” jelas politisi PKB tersebut.

Kades Gunakan APBD, DPRD Klaim Punya Hak Awasi

Syahrul menyebut bahwa DPRD tetap memiliki hak untuk memanggil kepala desa. Alasannya, kepala desa adalah pengguna anggaran daerah.

Dalam fungsi pengawasan, kami berhak memastikan anggaran digunakan sesuai peruntukannya,” tambahnya.


Perlu Kejelasan Mekanisme dan Batas Kewenangan

Kontroversi ini menunjukkan pentingnya kejelasan mekanisme pengawasan desa dan batas kewenangan antar lembaga. Perlu ada sinergi dan penghormatan terhadap etika serta aturan perundang-undangan, agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang yang justru melemahkan tata kelola pemerintahan desa.

Penulis : Akhmad Sutikhon

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow



sumber berita ini dari [kabargresik.com]

Berita Terkait

Gresik United Siapkan Pelatih Baru Jelang Liga 3 2025
DPRD Gresik Dukung Zero ODOL, Usulkan Regulasi Tarif Jasa Angkut
Mengungkap Jaringan Korupsi Ekspor CPO Wilmar Group dan Penyitaan Uang Rp 11,8 Triliun
Curi Motor di Menganti, Pemuda Sidoarjo Ditangkap Polisi
Info Grafis 100 Hari kepemimpinan Yani-Alif
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tarik Minat Investor, Studi Kelayakan Hampir Rampung
Kontingen KKG PAI Wringinanom Siap Berjuang di Pentas PAI Gresik 2025
Pemuda Muhammadiyah Gresik Tanggap Banjir di Tiga Kecamatan: Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:32 WIB

Gresik United Siapkan Pelatih Baru Jelang Liga 3 2025

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:31 WIB

DPRD Gresik Dukung Zero ODOL, Usulkan Regulasi Tarif Jasa Angkut

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Mengungkap Jaringan Korupsi Ekspor CPO Wilmar Group dan Penyitaan Uang Rp 11,8 Triliun

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:30 WIB

Curi Motor di Menganti, Pemuda Sidoarjo Ditangkap Polisi

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:29 WIB

Info Grafis 100 Hari kepemimpinan Yani-Alif

Berita Terbaru

Gresik

Gresik United Siapkan Pelatih Baru Jelang Liga 3 2025

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:32 WIB

Gresik

Curi Motor di Menganti, Pemuda Sidoarjo Ditangkap Polisi

Rabu, 18 Jun 2025 - 02:30 WIB

Gresik

Info Grafis 100 Hari kepemimpinan Yani-Alif

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:29 WIB