Banyuwangi, Jatim.co – Memasuki halaman gedung Perguruan Muhammadiyah Banyuwangi, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, sayup-sayup terdengar suara lantunan Surat Al Kahfi dari masjid sekolah, Jum’at (8/8/2025).
Padahal jarum jam sendiri masih menunjukkan pukul 06.45 WIB, artinya belum waktunya kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai. Namun di SMP Muhammadiyah 3 Banyuwangi jam ke-0 (nol) di hari Jum’at ada pembiasaan lain yang dilaksanakan siswa beserta guru.
Ya, Jum’at Al Kahfi atau Al Kahfi Time adalah pelajaran tambahan yang merupakan program yang sudah dijalankan oleh sekolah semenjak tiga tahun terakhir. Sebuah program yang melibatkan semua unsur sekolah mengajak membaca surat Al-Kahfi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesaat setelah mereka datang ke sekolah, siswa diwajibkan untuk tidak masuk kelas terlebih dahulu. Namun mereka harus langsung menuju ke masjid sekolah yang berada di pojok halaman sekolah, sehingga praktis kelas masih dalam keadaan kosong dan terkunci.
Bagi yang belum mengambil wudhu dari rumah boleh berwudhu di masjid, setelah berkumpul seluruh siswa dari kelas VII hingga kelas IX menyusun shaf untuk melaksanakan shalat Dhuha berjamaah dipandu oleh ustadz Darussalam, salah satu guru Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
Setelah selesai, mereka tetap duduk rapi ditempat masing-masing sambil bersama-sama melakukan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan dilanjutkan dengan membaca surat Al Kahfi hingga selesai dan ditutup dengan lafatdz kafaratul majlis dan tahmid.
“Jum’at Al Kahfi ini program dan kegiatan yang kita rutinkan setiap hari jum’at pagi, siswa kita biasakan membaca dan memahami surat Al Kahfi. jika hari lain diisi dengan ngaji morning dan Kultum bergilir perwakilan tiap kelas,” ucap Ustadz Darussalam, guru Ismuba.
Rutinitas ini merupakan pembiasaan bermutu dan penuh makna, disebut bermutu karena menjadi salah satu fokus program yang diterapkan oleh sekolah untuk menjadi pondasi pendidikan karakter. Penuh makna karena menjadi dasar pendidikan akhlak kepada siswa SMP Mugawangi.
Pendidikan Karakter dan Akhlak Beriringan Dengan Ilmu Pengetahuan
Hal yang sama disampaikan oleh Samsul Hadi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, pelajaran formal yang diterima siswa didik SMP Mugawangi juga harus berjalan beriringan dengan pendidikan karakter dan akhlak, karena dapat memiliki nilai tambah bagi siswa dan sekolah.
“Sekolah berupaya agar siswa yang belajar di SMP Mugawangi selain mendapatkan ilmu pengetahuan juga memperoleh pendidikan karakter dan akhlak. Mengingat saat ini perubahan zaman, karakter dan akhlak siswa harus tidak boleh diabaikan,” jelas Samsul.
Lebih lanjut Samsul menyampaikan, pelajaran ilmu pengetahuan bisa didapatkan dimana saja dan kapanpun asalkan sumber ilmu jelas. Berbeda dengan pendidikan karakter dan akhlak bukan disampaikan, namun harus ditanamkan.
Maka pembiasaan dan rutinitas seperti Jum’at Kahfi ini harus terus diberikan pada siswa, apalagi mereka masih mengenyam pendidikan menengah. Pondasi harus terus diperkuat agar siswa dapat memiliki karakter Islami dan mempunyai akhlak Al Qur’an.
SMP Muhammadiyah 3 Banyuwangi akan terus memperkuat layanan pendidikan dengan program bermutu dan penuh makna seperti Jum’at Kahfi ini, selain program-program unggulan lain yang sudah dijalankan seperti sebelumnya. (riz)