Banyuwangi, Jatim.co – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi menorehkan prestasi yang membanggakan, dengan meraih penghargaan dalam Innovation Government Award (IGA), Kamis (26/6/2025).
Penghargaan IGA ini merupakan hasil penilaian pelaksanaan selama kurun waktu 2024 yang diserahkan oleh Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Aula Sabha Nugraha, kepada SLB Negeri Tamanagung bersama sejumlah 111 SLB, SMA/SMK Negeri dan Swasta se Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh sekolah yang telah berhasil meraih inovasi. Ia menyebut, Inovasi menjadi kunci dalam menciptakan perubahan pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahun 2025 telah dicanangkan sebagai Tahun Inovasi Pendidikan Jawa Timur, tanpa inovasi, tidak ada perubahan dalam pendidikan. Mari kita jadikan inovasi sebagai budaya, mari kita jadikan sekolah sebagai pusat tumbuhnya ide hebat, dan mari kita jadikan guru sebagai pionir perubahan,” ujar Aries.
Lebih lanjut Aries menekankan pentingnya inovasi dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Jawa Timur. Untuk itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memberi apresiasi upaya sekolah dan guru dalam menyalakan semangat inovasi di dunia pendidikan.
Pengembangan Inovasi Pendidikan Yang Berdampak
Sementara itu Kepala SLB Negeri Tamanagung, Pipit Suparlin menuturkan jika penghargaan ini merupakan prestasi sekolah disamping juga prestasi siswa. Sekolah memberi apresiasi kepada koordinator tim yakni Titis Setyorini yang telah mengembangkan program ini.
“Inovasi pendidikan yang kami kembangkan di SLBN Tamanagung sendiri adalah GEMPAR yakni Gerakan Mencintai Permainan Asli Rakyat, dengan maksud agar inovasi memiliki dampak bagi siswa-siswi disekolah dan lingkungan sekitarnya,” tutur Pipit.
Kepala sekolah berharap bahwa capaian inovasi “Gerakan Mencintai Permainan Asli Rakyat” dapat berdampak positif untuk mengurangi dampak negatif perkembangan teknologi pada kesehatan peserta didik, seperti penurunan aktivitas fisik dan gangguan kesehatan lainnya.
Inovasi yang dikembangkan mampu meningkatkan interaksi sosial dan kohesi antar peserta didik, guru, dan masyarakat melalui kegiatan permainan asli rakyat yang inklusif dan mengembangkan kemampuan fisik motorik anak didik berkebutuhan khusus melalui permainan asli rakyat yang diadaptasi untuk kebutuhan mereka.
Tidak hanya itu, program Gempar ini dapat menyediakan alternatif kegiatan yang menyenangkan dan edukatif bagi peserta didik, sehingga mereka dapat lebih aktif dan kreatif. Serta meningkatkan kesadaran dan apresiasi peserta didik terhadap budaya lokal dan nilai-nilai tradisional.
“Dengan program inovasi ini membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang, inklusif, dan mendukung perkembangan peserta didik secara holistik, serta mengurangi dampak negatif perkembangan teknologi pada kesehatan, interaksi sosial, dan kemampuan fisik motorik,” jelasnya kembali.
Innovation Government Award (IGA) Dinas Pendidikan Provinsi merupakan ajang penghargaan tahunan yang bertujuan memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang berhasil mengembangkan inovasi yang berdampak pada anak didik dilingkungannya masing-masing. (riz)
