Ketika Layar Lebar Memasuki Ruang Sekolah

- Jurnalis

Selasa, 11 November 2025 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

banner 468x60

GIRIMU.COM – Sekarang banyak sekolah di Indonesia mulai berubah. Dulu, guru menulis di papan tulis putih, –bahkan jauh sebelumnya malah di papan blabak warna hitam– sekarang diganti layar besar yang bisa disentuh. Buku pelajaran pun pelan-pelan jarang dipakai, karena semua sudah ada di tablet. Di satu sisi memang terlihat lebih canggih. Tapi di sisi lain, muncul pertanyaan:  apakah ini benar-benar membawa kemajuan, atau hanya terlihat keren dari luar?

Belakangan ini, banyak sekolah menerima Interactive Flat Panel (IFP) gratis dari pemerintah. Katanya, supaya pembelajaran jadi lebih menarik dan sesuai tuntutan zaman. Layar besar itu bisa menampilkan gambar, video, atau bahan ajar dengan mudah. Anak-anak jadi antusias karena tampilan lebih berwarna. Tapi tidak semua sekolah siap. Ada yang belum punya jaringan internet yang bagus. Ada juga guru yang belum terbiasa memakai alat itu. Jadi, akhirnya hanya digunakan untuk menayangkan video atau gambar saja.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sayang sekali kalau alat sebagus itu akhirnya cuma jadi pajangan. Padahal niat awalnya bagus, supaya anak-anak bisa belajar dengan cara baru. Tapi kalau gurunya belum siap, atau tidak ada pendampingan, hasilnya tidak akan maksimal. Teknologi boleh ada, tapi tetap harus ada manusia yang mengarahkan penggunaannya.

Guru tetap punya peran penting. Biar bagaimanapun, yang paling tahu cara mendidik anak adalah guru, bukan alat,secanggih apa pun. Layar bisa menampilkan banyak hal, tapi tidak bisa memberikan perhatian, tidak bisa memahami perasaan murid.

Pendidikan memang perlu berkembang mengikuti zaman. Tapi jangan sampai hanya ikut tren tanpa makna. Bukan berapa banyak alat yang dipasang di kelas yang penting, tapi seberapa besar manfaatnya bagi anak-anak. Karena pada akhirnya, belajar bukan soal layar dan tombol, tapi tentang bagaimana ilmu bisa benar-benar dipahami dan dirasakan.

Penulis: Abdul Rokhim Ashari, Guru di SD Muhammadiyah 1 Giri (SD Muri) Kebomas, Gresik.


Post Views: 3

sumber berita dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow



sumber berita ini dari [kabargresik.com]

Berita Terkait

Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah
Basket Putri Spemutu Gresik, Uji Coba Basket, SMP Muhammadiyah 1 Gresik
Everybody is A Journalist – Girimu
Dari Sampah Jadi Cuan, Warga Wringinanom Olah Limbah Jadi Kompos
SD Muwri Kirim Enam Kader ke Upgrading IPM Kids Gresik
DPRD Gresik Luncurkan “Kamis Aspirasi” untuk Aduan Cepat Warga
Dua Siswa SD Al Islam Cerme Raih Juara di Kompetisi Unggul Menuju Prestasi SMKN 1 Lamongan
Musikalisasi Puisi Warnai Bulan Bahasa Spemupat
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 14:39 WIB

Ketika Layar Lebar Memasuki Ruang Sekolah

Senin, 10 November 2025 - 20:38 WIB

Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah

Senin, 10 November 2025 - 02:37 WIB

Basket Putri Spemutu Gresik, Uji Coba Basket, SMP Muhammadiyah 1 Gresik

Minggu, 9 November 2025 - 08:36 WIB

Everybody is A Journalist – Girimu

Sabtu, 8 November 2025 - 14:35 WIB

Dari Sampah Jadi Cuan, Warga Wringinanom Olah Limbah Jadi Kompos

Berita Terbaru

Gresik

Ketika Layar Lebar Memasuki Ruang Sekolah

Selasa, 11 Nov 2025 - 14:39 WIB

Gresik

Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah

Senin, 10 Nov 2025 - 20:38 WIB

Gresik

Everybody is A Journalist – Girimu

Minggu, 9 Nov 2025 - 08:36 WIB