Turun Dari Lantai 3 Pakai Tali Flying Fox, Santri Ponpes Mambaul Huda Banyuwangi Patah Tulang Jatuh

- Jurnalis

Minggu, 12 Januari 2025 - 20:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyuwangi, Jatim.co Insiden nahas dialami AB (14 tahun) salah seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Huda, Dusun Krasak, Desa/Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengalami patah tulang setelah jatuh meluncur dari lantai 3 menggunakan tali pada Kamis sore (9/1/2025).

Kejadian berawal saat korban yang merupakan santri asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono itu hendak turun dari lantai 3 dengan cara meluncur menggunakan tali flying fox yang biasa dipakai untuk kegiatan ektrakurikuler, akibat tidak mampu menahan beban badan saat turun akhirnya terjatuh.

Kapolsek Tegalsari, AKP Achmad Rudy menyampaikan ketika ada 16 anak hendak bermain sepak bola sekitar pukul 16.00 WIB (di luar jam sekolah). Saat itu seluruh area sekolah ditutup, namun korban AB dan tiga temannya mencoba masuk dengan cara melompati pagar sekolah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah berhasil masuk ke lingkungan sekolah, anak-anak tersebut berada di lantai tiga salah satu gedung. Kemudian mereka bertujuan untuk turun dari lantai 3 dengan cara meluncur dari tali flying fox yang ada di sekitar gedung.

“Korban AB dengan tiga temannya berada di lantai tiga sekolah, empat anak ini mau turun. Kebetulan ada tali yang terpasang di gedung, biasa digunakan olahraga flying fox. Tiga anak sebelum AB turun dengan selamat, tanpa pengaman, lalu AB menyusul turun,” ujar AKP Achmad Rudy, Minggu (12/1/2025)

Saat turun itulah tanpa menggunakan pengaman sama sekali, pegangan tangannya tidak kuat menahan beban badan sehingga jatuh. Siku tangan kirinya luka parah dan mengalami patah. Namun kondisi korban masih sadar.

“Saat itu dilaporkan korban langsung dibawa ke rumah sakit Al Huda untuk observasi petugas medis rumah sakit dan mendapatkan pengobatan. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran agar ke depan bisa lebih waspada lagi,” jelasnya kembali.

Lebih lanjut Kapolsek menambahkan, saat kejadian pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat. Mendapat informasi itu, mantan Kanit Intel Polsek Genteng itu langsung mendatangi lokasi untuk meminta klarifikasi.

“Kami takut kejadian ini ada hubungannya dengan bullying atau hal negatif lain, karena menyangkut anak-anak yang masih santri, untuk itu kami bergerak cepat untuk mencari informasi,” pungkasnya.

Kapolsek Rudy juga meminta pihak sekolah di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Mambaul Huda untuk pro aktif mengawasi siswa-siswanya. (riz)

Penulis : Rizkie

Editor : Andri Aan

Berita Terkait

Kampung Bandeng Gresik Jadi Rujukan Studi Tiru Oleh SNNU Pamekasan
Penemuan Mayat Membusuk di Bukit Desa Suci Gegerkan Warga
Gresik Luncurkan Desa Migran EMAS Pertama di Jatim
Petrokimia Gresik Tumbuh di Usia 53 Tahun
Sekolah Rakyat Gresik Mulai Berjalan Agustus 2025
Sambut Semarak Milad ke‑64 dan IPM Awards, PD IPM Gresik Gandeng Disparekrafbudpora
Musyran Pemuda Muhammadiyah Banjarsari Berlangsung Penuh Suka Cita
Health Festival Gresik Angkat Isu Mental Remaja

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 03:11 WIB

Kampung Bandeng Gresik Jadi Rujukan Studi Tiru Oleh SNNU Pamekasan

Senin, 14 Juli 2025 - 09:10 WIB

Penemuan Mayat Membusuk di Bukit Desa Suci Gegerkan Warga

Minggu, 13 Juli 2025 - 15:09 WIB

Gresik Luncurkan Desa Migran EMAS Pertama di Jatim

Sabtu, 12 Juli 2025 - 21:08 WIB

Petrokimia Gresik Tumbuh di Usia 53 Tahun

Sabtu, 12 Juli 2025 - 03:06 WIB

Sekolah Rakyat Gresik Mulai Berjalan Agustus 2025

Berita Terbaru

Gresik

Penemuan Mayat Membusuk di Bukit Desa Suci Gegerkan Warga

Senin, 14 Jul 2025 - 09:10 WIB

Gresik

Gresik Luncurkan Desa Migran EMAS Pertama di Jatim

Minggu, 13 Jul 2025 - 15:09 WIB

Gresik

Petrokimia Gresik Tumbuh di Usia 53 Tahun

Sabtu, 12 Jul 2025 - 21:08 WIB

Gresik

Sekolah Rakyat Gresik Mulai Berjalan Agustus 2025

Sabtu, 12 Jul 2025 - 03:06 WIB