Tradisi Kajakan di Randuboto Gresik Dihidupkan Kembali untuk Renovasi Musholla

- Jurnalis

Senin, 28 April 2025 - 18:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, kembali menghidupkan tradisi Kajakan, sebuah tradisi ratusan tahun yang sempat terhenti sejak 1998.

Tradisi Kajakan merupakan kegiatan para nelayan melaut bersama, di mana hasil tangkapan dijual dan uangnya digunakan untuk membantu renovasi rumah ibadah seperti masjid, musholla, atau langgar.

Tahun ini, sekitar 150 nelayan dengan 52 perahu mengikuti tradisi ini. Hasil tangkapan kemudian dijual kepada pengepul dan seluruh hasilnya didonasikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tangkapan Melimpah, Hasilkan Dana Puluhan Juta Rupiah

Menurut Subianto (41), salah satu nelayan peserta Kajakan, hasil tangkapan meliputi kerang kecil, kerang hijau, kepiting, sembilang, hingga ikan pari.

“Para nelayan mencari kerang, kepiting, sembilang, ataupun pari. Nanti hasilnya dijual dan diserahkan ke langgar yang membutuhkan dana renovasi,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

Subianto menambahkan, hasil tangkapan kali ini cukup melimpah, mencapai lebih dari satu kuintal.

“Total tangkapan kami bisa mencapai satu kuintal lebih, terdiri dari kerang, sembilang, hingga kepiting,” katanya.

Dari hasil penjualan ke pengepul, tradisi Kajakan tahun ini berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp15 juta.

Solidaritas dan Kepedulian Lewat Tradisi

Kepala Desa Randuboto, Andhi Sulandra, menjelaskan bahwa tradisi Kajakan sarat dengan nilai solidaritas dan kepedulian sosial.

“Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Setelah vakum sejak 1998, kami berusaha mengaktifkannya kembali,” ujarnya.

Tahun ini, hasil tradisi Kajakan digunakan untuk membantu renovasi Langgar Sabillul Muttaqin. Dana tersebut dipakai untuk pavingisasi halaman serta pembangunan tempat wudhu baru bagi pria dan wanita.

“Kami berharap tradisi Kajakan terus berlangsung di tahun-tahun mendatang, mengingat banyaknya lembaga keagamaan di Desa Randuboto,” harap Andhi.

Tradisi Kajakan menjadi bukti kuat bagaimana kearifan lokal tetap hidup dan berkontribusi bagi kemajuan sosial masyarakat Desa Randuboto.

Penulis : Daniel Andayawan

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow



sumber berita ini dari [kabargresik.com]

Berita Terkait

Haul KH Sabiq Abdullah di Ponpes Alkarimi berlangsung Hikmat
150 Pesilat Tapak Suci Gresik Ikuti UKT Pimda 25
SMK Muhammadiyah 5 Gresik Gelar Workshop Digital
Pasar Murah Kejari Gresik Diserbu Warga
KLM Ayta CK2 Ditemukan, Seluruh ABK Selamat
SMK Muhamadiyah 5 Gresik Gelar Workshop SPMB
Polres Gresik Razia Warkop Jual Miras di Cerme
RW 01 Juara Voli Tingkat RW Di Serah
Tag :

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 04:42 WIB

Haul KH Sabiq Abdullah di Ponpes Alkarimi berlangsung Hikmat

Minggu, 31 Agustus 2025 - 10:41 WIB

150 Pesilat Tapak Suci Gresik Ikuti UKT Pimda 25

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 16:40 WIB

SMK Muhammadiyah 5 Gresik Gelar Workshop Digital

Jumat, 29 Agustus 2025 - 22:37 WIB

Pasar Murah Kejari Gresik Diserbu Warga

Jumat, 29 Agustus 2025 - 04:35 WIB

KLM Ayta CK2 Ditemukan, Seluruh ABK Selamat

Berita Terbaru

Gresik

150 Pesilat Tapak Suci Gresik Ikuti UKT Pimda 25

Minggu, 31 Agu 2025 - 10:41 WIB

Gresik

SMK Muhammadiyah 5 Gresik Gelar Workshop Digital

Sabtu, 30 Agu 2025 - 16:40 WIB

Gresik

Pasar Murah Kejari Gresik Diserbu Warga

Jumat, 29 Agu 2025 - 22:37 WIB

Gresik

KLM Ayta CK2 Ditemukan, Seluruh ABK Selamat

Jumat, 29 Agu 2025 - 04:35 WIB