Girimu.com — Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Gresik, yakni Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme, sejak Minggu (8/6/2025) hingga Rabu (11/6/2025) malam, berdampak pada ratusan rumah dan puluhan hektare sawah terendam, akses jalan terputus di beberapa titik, serta terganggunya aktivitas masyarakat setempat. Merespon bencana tersebut, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik bergerak cepat dengan menerjunkan relawan kemanusiaan ke lokasi terdampak.
Sejak hari pertama banjir, tim relawan telah berkoordinasi dengan sejumlah Pemerintah Desa terdampak banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta lembaga-lembaga sosial lainnya untuk mendistribusikan bantuan logistik dan mendirikan posko darurat. Fokusnya, tim relawan mampu melakukan penanganan secara cepat atas dampak bencana banjir.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami fokus pada penanganan cepat, terutama dalam membantu evakuasi warga lanjut usia, anak-anak, dan penyediaan kebutuhan pokok, seperti makanan, air bersih, serta perlengkapan sanitasi,” ujar Ketua PDPM Gresik, Safiq Abdillah, Kamis (12/6/2025).
Selain bantuan logistik, lanjut Safiq, Pemuda Muhammadiyah juga menginisiasi layanan dapur umum dan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak, bekerja sama dengan Lazismu dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center). Relawan dari Ortom Muhammadiyah lain seperti Nasyiatul Aisyiyah (NA) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) juga ikut terlibat aktif di lapangan.
Banjir di tiga kecamatan tersebut disebabkan oleh meluapnya Kali Lamong dan anak-anak sungainya akibat intensitas curah hujan yang tinggi, serta tersumbatnya saluran air di beberapa titik. Menurut data sementara BPBD Gresik, sedikitnya 800 kepala keluarga terdampak langsung akibat banjir tersebut, dan ratusan di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Upaya tanggap darurat masih terus dilakukan hingga Kamis (12/6/2025), sembari menunggu surutnya genangan air di beberapa desa. PDPM Gresik menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mendampingi masyarakat hingga tahap pemulihan pascabanjir.
“Kami tidak hanya hadir saat bencana, tetapi juga berkomitmen mendampingi proses pemulihan warga, baik fisik maupun mental. Semoga kolaborasi ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dalam menghadapi musibah,” tambah Safiq, seraya menambahkan, banjir ini menjadi peringatan penting akan perlunya penguatan sistem mitigasi bencana dan perbaikan infrastruktur drainase di wilayah Gresik Selatan yang rentan banjir pada setiap musim penghujan. (*)
Kontributor: Alfian Haris Budianro, PDPM Gresik
Post Views: 6