Pedas Special Ceker Lapindho Sidoarjo

- Jurnalis

Kamis, 11 Januari 2024 - 09:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di Sidoarjo   ada menu kuliner yang sedang viral ceker Lapindho di Jalan Ponti Magersari, Sidoarjo.

Budi Wibowo (45) pemilik Kedai Special Ceker Lapindho menjelaskan, usaha kuliner menu pedas dirintisnya sejak 2008. Saat itu ceker termasuk bagian dari ayam yang tidak punya nilai.

“Awal mula ceker punya kakak. Dulu ceker, sayap dan kepala dirasa seperti tidak ada harganya. Kakak saya lalu punya ide untuk inovasi. Alhamdulillah banyak peminat di luar dugaan. Ramai sampai sekarang sejak 2008,” ungkap Budi kepada jatimnow.com, Rabu (10/1/2023).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Budi melanjutkan nama Lapindho disematkan karena pada saat itu bertepatan dengan ramainya peristiwa lumpur Lapindo yang tak kunjung usai.

“Kebetulan dulu bertepatan dengan ramainya peristiwa Lapindo. Banyak dari konsumen Lapindho diartikan sebagai dilap (diusap) sekali kurang, jadi dilap ping pindo (diusap dua kali),” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Special Ceker Lapindho yang dirintisnya kini memiliki rasa khas tersendiri. Selain rasa pedas, juga rempahnya lebih lengkap, seperti jahe, bawang putih, daun jeruk dan sereh.

Dalam sehari ratusan porsi yang diolah dari 60 Kg ceker terjual habis. Setiap porsi dijual seharga Rp17 ribu.

“Musim hujan begini bisa meningkat hingga 30 persen dibanding hari biasa. Omzet bersih per bulan hingga Rp20 jutaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Budi membocorkan tips rahasia memasak menu spesial ceker Lapindho.

” Agar tidak amis, ceker direbus dan dicucinya berkali-kali, supaya gak hancur pakai air banyak. Setelah itu kita cuci lagi sampai benar-benar tidak amis, apinya harus standar tidak boleh api besar. Khusus ceker memasaknya selama lebih 3 jam dengan api dimasak per 25 kilogram,” tambahnya.

Selain ceker, berbagai menu sejenis juga ditawarkan di kedai milik Budi seperti kepala, sayap bumbu rica-rica, mentega, asam manis, sup, gule.

Dengan dibantu 8 karyawanya, kedai milik Budi buka dari pukul 11.00 WIB hingga jam 21.00 WIB setiap hari.

Sementara itu, Sholikin (51), salah satu pelanggan setia mengaku ceker ini menjadi favorit keluarga. Bahkan setiap ada acara selalu memesan ceker dalam jumlah banyak.

“Saya pelanggan sudah lama, setiap ada acara selalu pesan, ini sekarang pesan 10 bungkus. Mau saya bawa ke Malang. Rasanya beda gak kayak tempat lain, ini pedasnya meresap, cekernya empuk. Setiap beli 10 juga dapat 1 bungkus lagi, gratis,” tutupnya.

Berita Terkait

Rujak Soto Mbok Mbret, Paduan Dua Cita Rasa Menjadi Satu Dalam Kuliner Khas Banyuwangi
OPOP Jawa Timur Diapresiasi oleh Rajamanggala University Thailand
Produk UMKM Kota Madiun Akan Dipasarkan Di Bandara Dhoho Kediri
Budidaya Melon Hidroponik Dikembangkan Di Kota Probolinggo
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 27 Desember 2024 - 10:41 WIB

Rujak Soto Mbok Mbret, Paduan Dua Cita Rasa Menjadi Satu Dalam Kuliner Khas Banyuwangi

Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:35 WIB

OPOP Jawa Timur Diapresiasi oleh Rajamanggala University Thailand

Selasa, 6 Februari 2024 - 00:17 WIB

Produk UMKM Kota Madiun Akan Dipasarkan Di Bandara Dhoho Kediri

Kamis, 11 Januari 2024 - 09:42 WIB

Pedas Special Ceker Lapindho Sidoarjo

Sabtu, 2 Desember 2023 - 23:20 WIB

Budidaya Melon Hidroponik Dikembangkan Di Kota Probolinggo

Berita Terbaru