Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu dini hari (12/11/2025) membuat Kali Cermen meluap. Luapan air itu menenggelamkan sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Benjeng, Menganti, dan Kedamean.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang, menyebutkan air meluap karena hujan berintensitas tinggi disertai drainase yang buruk.
“Kondisi ini menyebabkan tangkis Kali Cermen di beberapa titik jebol, mengakibatkan banjir di permukiman warga, fasilitas umum, serta area persawahan,” ujarnya, Kamis (13/11).
Di Desa Gluranploso, tangkis Kali Cermen jebol sepanjang dua meter dengan kedalaman sekitar tiga meter. Air menggenangi jalan poros desa hingga 30 sentimeter dan merendam sekitar 20 rumah warga. Area sawah seluas seratus hektare juga tak luput dari genangan, termasuk sebuah masjid yang turut terdampak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah Menganti menjadi yang paling parah. Di Desa Bringkang, air menggenang hingga 45 sentimeter di kawasan Perumahan Oma Indah dan merendam 133 rumah warga.
“Sementara di Desa Pranti, sekitar 60 rumah tergenang dengan ketinggian bervariasi. Di Perumahan Graha 2 Menganti, genangan mencapai 60 sentimeter di beberapa titik,” jelas Driatmiko.
Di Desa Beton, genangan setinggi 20 sentimeter meluas sepanjang 300 meter. Dusun Bibis bahkan lebih parah — air setinggi 50 sentimeter menutup akses jalan utama dan merendam 75 rumah warga.
Banjir juga melanda Desa Glindah di Kecamatan Kedamean. Tanggul Kali Cermen di desa itu jebol selebar tiga meter dengan kedalaman dua meter. Meski air di jalan mulai surut, sawah seluas sekitar 70 hektare masih tergenang.
“Tim kami terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memastikan kebutuhan warga terdampak bisa segera terpenuhi,” pungkas Driatmiko.
Editor : Akhmad Sutikhon






