Banyuwangi, Jatim.co – Ada yang berbeda pada barisan Karnaval Tingkat SD/MI hingga SMP/MTs se Kecamatan Gambiran Banyuwangi. Jika barisan lain banyak mengambil tema parade budaya dan adat nusantara lengkap dengan kostum daerah.
Namun barisan nomer 13 milik Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Hikmah menampilkan tema perjuangan merebut kemerdekaan pada Peringatan Kemerdekaan RI Ke-79 Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Rabu (29/08/2024).
Mengambil rute sepanjang 4 kilometer start dari depan Balai Desa Jajag hingga finish di lapangan desa Jajag. Tampilan santri-santri MBS Al Hikmah melakukan dramatisasi perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya, anak-anak santri kita bebaskan membuat alat peraga sendiri sesuai imajinasi mereka tentang perjuangan kemerdekaan. Di 2 titik rute perempatan lampu merah dan depan terminal mereka berhenti sebentar untuk aksi teatrikal,” ujar Arip Maeshawl, Pengasuh MBS Al Hikmah Gambiran.
Pembagian peranpun mereka lakukan, ada yang menjadi tentara penjajah dengan senjatanya dan kostum penuh noda darah, ada yang melakonkan pejuang dengan kaki dirantai bola besi. Bahkan ada yang berperan menjadi pejuang kemerdekaan ditiang gantungan.
Sepanjang rute yang dilalui makin lengkap dengan iringan puisi dan musik pengiring perjuangan kemerdekaan. Di dua titik rute yang ditentukan seperti perempatan lampu merah dan depan terminal mereka berhenti sebentar untuk melakukan dramatisasi peran dan aksi teatrikal.
Tak heran ketika berhenti sebentar untuk melakukan atraksi, justru menarik simpati dari penonton. Bahkan menjadi pembeda dari regu peserta karnaval lain yang didominasi iringan sound musik kencang dan joget pargoy.
“Anak-anak ini unik dan kreatif banget, meskipun hanya menggunakan alat peraga seadanya tapi tidak meninggalkan kesan dalam memperingati kemerdekaan RI. Mereka nampak menghayati betul perjuangan para pahlawan kemerdekaan,” cetus Agung Rahmadi, salah seorang penonton.
Seperti ini yang sekarang sudah banyak ditinggalkan oleh para peserta karnaval. Nilai-nilai penghayatan pada perjuangan kemerdekaan banyak bergeser pada tampilan atraktif yang cenderung jauh dari nilai sejarah mengenang kemerdekaan bangsa.
“Mestinya anak-anak dan generasi muda sekarang banyak diingatkan kembali dengan sejarah perjuangan bangsa. Karena dengan seperti itu makna peringatan kemerdekaan akan terasa dan sarana edukasi untuk lebih mencintai bangsa,” pungkasnya. (Riz)