Banyuwangi, Jatim.co – Gempa berkekuatan 5,7 magnitudo (Skala Richter) yang terjadi di timur laut Banyuwangi pada Kamis sore, (25/9/2025) pukul 16.04 WIB. Dampak yang ditimbulkan akibat gempa tersebut sementara ini terdapat tujuh bangunan rusak.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi hingga tadi malam, ketujuh bangunan rusak tersebut tersebar di tiga desa Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Dan hingga saat ini pihak BPBD terus mendata dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
Tercatat tujuh titik kerusakan bangunan dengan skala ringan hingga sedang di tiga desa. Keseluruhannya berada di Kecamatan Wongsorejo, yang merupakan wilayah Banyuwangi yang paling dekat dengan titik gempa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalaksa BPBD Banyuwangi Danang Hartanto menjelaskan, kerusakan paling banyak terjadi di Desa Bimorejo. Dinding dapur, rumah, dan atap empat rumah warga rusak setelah diguncang gempa.
“Bahkan salah satunya kerusakan mencapai 25 persen. Kondisinya retak berbahaya. Ibu Bupati Ipuk terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan. Kami diminta untuk segera melakukan assesment di lapangan,” terang Danang.
Kerusakan lainnya terjadi di Desa Sidodadi. Atap dan genting masjid Babul Muttaqin di desa tersebut ambrol hingga materialnya turun ke lantai masjid. Berikutnya, kerusakan juga tercatat di dapur rumah warga di Desa Bajulmati.
BPBD masih berkomunikasi dengan perangkat desa, aparat, dan para relawan di lapangan untuk menghimpun sebanyak mungkin informasi dampak gempa tersebut.
BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait soal penanganan lanjutan terhadap bangunan milik warga yang menjadi korban bencana itu. Data sementara untuk korban jiwa nihil, kerugian berupa materiil akibat kerusakan bangunan.
Di Banyuwangi, gempa dirasakan merata hampir di seluruh wilayah. Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa tidak berpotensi tsunami, titik gempa berada di 46 kilometer (km) timur laut Banyuwangi, di kedalaman 12 kilometer. (riz)