Catatan Kecil Muhammad Ilham Yahya dalam Pelatihan Journalist and Influencer Camp MPID PDM Gresik
GIRIMU.COM — Menulis menjadi sebuah aksi nyata untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia menjadikan dirinya sebagai proses transformasi informasi atau kegiatan apa pun yang mempunyai jejak digital.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebanyak 90 peserta dari berbagai sekolah ataupun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan utusan Cabang Muhammadiyah wilayah Kabupaten Gresik mengikuti pela Journalist and Influencer Camp (JIC) yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Kegiatan yang diselenggarakan di Grand Whiz Hotel Trawas, Sabtu-Minggu (8-9/11/2025) ini diharapkan bisa menjadi wadah baru bagi para peserta untuk berdiskusi dan belajar bareng terkait penulisan salah satu genre produk jurnalistik, yakni feature dan influencer.
Bertemakan “Cultivating Muhammadiyah Content Creator for Global Impact” ini menghadirkan dua narasumber: Drs Andriono, wartawan senior dan penulis belasan buku dan CEO Infogresik Muhammad Irwan.
Ketua Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) PDM Gresik, Suhartoko, menyampaikan harapannya agar para peserta bisa meramaikan media-media milik Muhammadiyah. Karena itu, meningkatkan kapasitas kepenulisan merupakan keniscayaan. Lewat pelatihan ini diharapkan, para peserta memiliki kemampuan yang terus ter-upgrade dan ter-update sesuai perkembangan zaman.
Sementara Ketua PDM Gresik, M. Thoha Mahsun, minta para peserta benar-benar memanfaatkan pelatihan ini dan mempraktikkan apa yang disampaikan narasumber. Lebih dari itu, Thoha berharap agar para peserta pelatihan ini kelak menjadi agen-agen informasi dan menjadikan karya-karyanya sebagai ladang jariyah.
“Sebab, lewat tangan dan pikiran para penulis, semua pesan baik bisa tersampaikan ke masyarakat dengan cepat dan ter-update,” kata Thoha.
Asyiknya Menulis Features
Drs Andriono, didapuk sebagai pemateri pertama terkait penulisan features. Wartawan senior yang telah menerbitkan belasan buku itu membagikan berbagai resep bagaimana cara menuliskan feature dengan ringan dan enak dibaca.
Berbagai menu feature, di antaranya tentang fenomena sosial, budaya dan tradisi, perayaan hari besar tertentu, profil ketokohan, perjalanan, peristiwa, serta inovasi dan teknologi bisa dijadikan bahan menarik untuk difeaturekan.
Alumnus IKIP Malang itu membeberkan teori martabak dalam menulis feature begitu penting diterapkan bagi para penulis. Teori yang memberikan kesempatan bagi para penulis untuk membeberkan semua ide-ide menulisnya, yang terpenting kumpulkan saja bahan dan data.
Dalam menulis features, katanya, unsur pemilihan diksi dalam judul begitu penting. Layaknya iklan pada produk AXE, yaitu “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”. Pemilihan redaksi dalam judul harus mengandung hook, bisa menggunakan kata yang membuat orang jadi kepo, plesetan lagu, atau plesetan peribahasa.
Pada akhir sesi hari pertama, peserta diberikan tantangan 30 menit untuk membuat sebuah naskah feature yang berhubungan dengan kondisi dan perkembangan masing-masing Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di masing-masing lembaga pendidikan atau di AUM lainnya. Tiga peserta dengan feature terbaik akan mendapatkan reward khusus dari panitia. (*)
Kontributor:
Post Views: 3







