Banyuwangi, Jatim.co – Dua hari sejak menerima surat undangan Rabu (14/5/2025) yang berisi kegiatan pelantikannya sebagai Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tamanagung dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Pipit Suparlin, S.Pd bingung bercampur haru, bahkan sempat galau.
Kegalauan ini sempat dia sampaikan kepada Masfufah, Kepala Sekolah tempatnya mengabdi di SLB Negeri Banyuwangi dan Zainudin, Pengawas Pendidikan Khusus Kabupaten Banyuwangi. Dari jawaban dua orang tersebut akhirnya merubah kebingungan menjadi rasa syukur dan optimis.
Bersama 198 orang Kepala Sekolah jenjang SMA, SMK dan SLB se Jawa Timur dirinya dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Jawa Timur, Jl Gubernur Suryo Surabaya, Jumat (16/5/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lha bagaimana tidak bingung dan galau, wong tidak ada tanda-tanda sebelumnya, tiba-tiba menerima amanah baru. Untung saja Bu Ufa pesan Qodarullah harus dijalankan, dan Pak Zai menyampaikan jika mengabdi dimanapun tempat harus disyukuri,” ucap Pipit Suparlin, Rabu (21/5/2025).
Pipit berharap setelah ditunjuk memimpin SLB Negeri Tamanagung, Banyuwangi tantangan dan rasa optimis muncul guna meningkatkan sumber daya yang ada pada dirinya maupun bersama-sama dengan seluruh elemen di SLB Tamanagung.
Kerendahan Hati dan Penuh Syukur
Mendapat amanah baru sebagai Kepala SLB Negeri Tamanagung, Banyuwangi dan aktif bertugas sejak Selasa 20 Mei 2025. Sebelum menempati jabatan barunya, Pipit Suparlin dikenal sebagai guru di SLB Negeri Banyuwangi dan aktif di berbagai kegiatan pengembangan pendidikan.
Pengangkatannya sebagai kepala sekolah merupakan hasil seleksi ketat melalui jalur Guru Penggerak. Prosesnya tidak singkat: dimulai dari penguatan kompetensi manajerial, kemudian dilanjutkan dengan profilling berupa penilaian portofolio.
Bahkan berikutnya tahapan yang dilalui adalah psikotes, serta ujian pemecahan masalah, baik tertulis maupun dalam forum diskusi. Setelah proses pemberkasan dan verifikasi administratif melalui platform daring, barulah hasil akhir diumumkan.
Penugasan di SLB Negeri Tamanagung diterima Pipit dengan sikap rendah hati dan syukur. Baginya, setiap proses dalam hidup adalah jejak yang bermakna. Dan jejak yang telah ia lalui kini mengantarkannya pada amanah yang baru.
“Bagi kami sebenarnya dimanapun berada dapat membawa dampak positif bagi saya dan orang lain, yang terpenting Bismillah bahwa semua yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik,” ujarnya kembali dengan penuh kerendahan hati.
Sambut amanah barunya, Pipit berkomitmen kuat untuk bisa berkolaborasi dan saling support di berbagai sisi. Selain itu dirinya berharap untk bisa saling berkontribusi serta saling mengisi kekurangan satu sama lain untuk mencapai kemajuan bersama. (riz)